Tanggal: 5 Juli 2025
Semarang — Sebuah video sederhana yang memperlihatkan seorang pemuda mengajak kakeknya jogging sejauh seribu langkah setiap pagi telah berkembang menjadi gerakan sosial viral nasional di TikTok dan Instagram. Kampanye yang dikenal dengan nama “#SeribuLangkahBarengKakek” kini telah diikuti jutaan orang di seluruh Indonesia, mendorong generasi muda untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama lansia — sembari menjaga kebugaran fisik dan mental.
Inisiator gerakan ini adalah Rizky Maulana (24), seorang konten kreator asal Semarang, yang pada awal Juni lalu mengunggah video dirinya menemani sang kakek, Mbah Hadi (83), berjalan pagi di taman kota sambil bercanda dan bernyanyi.
“Saya nggak nyangka cuma video berdurasi 58 detik bisa bikin gerakan nasional,” ujar Rizky, yang kini menjadi duta informal kampanye lansia aktif di media sosial.
Dari Jogging Ringan ke Solidaritas Generasi
Tagar #SeribuLangkahBarengKakek kini telah dipakai di lebih dari 9,2 juta unggahan TikTok, dan berbagai video viral serupa bermunculan dari seluruh Indonesia:
-
Seorang cucu menuntun neneknya keliling gang dengan kursi roda sambil menghitung langkah
-
Mahasiswa membawa kakeknya jogging sambil membaca puisi
-
Komunitas RW yang membentuk klub jalan kaki untuk lansia dan anak muda setiap Minggu pagi
Fenomena ini dianggap unik karena memadukan elemen kesehatan, kasih sayang lintas generasi, dan konten positif yang menyentuh emosi publik.
“Biasanya konten viral soal prank atau selebriti, tapi ini soal cinta keluarga dan tubuh sehat. Jarang terjadi,” kata analis tren sosial media, Nisa Pratama, dari Digital Culture Watch Indonesia.
Dampak Positif yang Terukur
Selain viral di media sosial, gerakan ini juga berdampak nyata:
-
Komunitas lansia aktif di 22 kota terbentuk hanya dalam 3 minggu
-
Dinas Kesehatan Jakarta dan Bandung mulai mengadopsi gerakan ini dalam kampanye “Lansia Mandiri 2045”
-
Sejumlah mall dan taman kota menyediakan jalur jalan kaki khusus lansia dan cucu
-
Aplikasi kebugaran lokal seperti Langkahin meluncurkan fitur “Langkah Bersama Orang Tua”
Mbah Hadi, sang kakek viral, kini menjadi ikon lansia aktif dan bahkan diminta menjadi pembicara di forum kesehatan lansia bulan depan.
Komersialisasi dan Kontroversi
Meski gerakan ini bernuansa positif, beberapa pihak mengkritisi mulai munculnya konten yang dianggap eksploitasi emosional terhadap lansia untuk meraih likes. Rizky dan komunitas penggerak menanggapi ini dengan tegas:
“Kami tidak ingin tren ini disalahgunakan. Inti dari semua ini adalah ketulusan dan keberlanjutan, bukan viral semata.”
Mereka bahkan membuat kode etik bagi para pengikut gerakan ini, termasuk larangan merekam lansia tanpa izin dan anjuran menyensor wajah jika tidak nyaman diekspos.
Beberapa brand, seperti produsen sepatu olahraga lokal dan vitamin lansia, juga mulai mendekati gerakan ini untuk kolaborasi CSR yang etis.
Kesimpulan:
“Seribu Langkah Bareng Kakek” membuktikan bahwa konten sederhana namun tulus bisa menggugah nurani dan menjadi alat perubahan sosial. Di tengah hiruk-pikuk algoritma dan sensasi internet, Indonesia masih memiliki ruang bagi narasi empati, perhatian, dan langkah-langkah kecil menuju ikatan keluarga yang lebih kuat.