Jakarta, 7 Juli 2025 — Film thriller psikologis Indonesia terbaru berjudul “Ritus Tengah Malam” resmi dinobatkan sebagai film terlaris nasional 2025 setelah meraup lebih dari 5,3 juta penonton hanya dalam 10 hari penayangan. Disutradarai oleh Timo Tjahjanto, film ini dianggap sebagai pencapaian baru dalam sinema lokal yang menggabungkan ketegangan, realitas urban, dan isu keagamaan yang sensitif namun mendalam.
Sinopsis: Ritual, Rahasia, dan Realita
Bercerita tentang Dina (diperankan oleh Marsha Timothy), seorang jurnalis investigasi yang menyelidiki hilangnya sejumlah mahasiswa di Jakarta, film ini membawa penonton masuk ke dalam dunia sekte perkotaan bernama “Lingkar Malam.” Sekte ini merekrut anggota lewat forum daring spiritual, menjanjikan “pencerahan hidup melalui pengorbanan jiwa.”
Semakin dalam Dina menyelidiki, ia terjebak dalam realitas yang kabur antara fakta jurnalistik dan halusinasi ritual mistik. Di sinilah film menyuguhkan twist bertubi-tubi, membuat penonton terus bertanya: mana yang nyata, dan mana yang delusi?
Dukungan Visual dan Naskah yang Gelap
Film ini ditulis oleh Rayya Makarim, dengan gaya cerita nonlinear dan penuh simbol. Gambar didominasi palet warna dingin, pengambilan gambar handheld saat investigasi, dan musik ambient mencekam karya Ari Reda.
Lokasi syuting mencakup:
-
Lorong bawah tanah Jakarta Pusat
-
Apartemen kumuh yang terbengkalai
-
Pabrik tua di Kalideres yang diubah jadi markas sekte
Dampak Sosial dan Perdebatan
Meski sukses secara komersial, film ini juga memicu kontroversi karena:
-
Mengangkat isu pemujaan setan dan praktik sekte modern
-
Menggambarkan institusi agama dan media secara ambigu
-
Menghadirkan adegan “ritual diam” yang intens selama 7 menit tanpa dialog
Namun, para kritikus menyebut film ini sebagai “cermin sosial terhadap masyarakat urban yang spiritualitasnya rapuh dan mudah dieksploitasi.”
Pujian dari Dalam dan Luar Negeri
Beberapa media internasional seperti Screen Daily dan Variety Asia menyebut Ritus Tengah Malam sebagai “thriller Asia Tenggara paling kuat dalam satu dekade terakhir.”
Film ini juga dipastikan akan tayang dalam Busan International Film Festival 2025 dan masuk seleksi resmi Sitges Film Festival di Spanyol.
Kesimpulan
Ritus Tengah Malam bukan sekadar film thriller. Ia adalah eksplorasi psikologis atas ketakutan, keputusasaan, dan pencarian makna dalam ruang-ruang gelap kota modern. Sebuah karya yang menantang, menyakitkan, namun tidak bisa diabaikan.
Dalam dunia yang semakin bising dan gelap, terkadang ritual paling menyeramkan adalah ketika manusia kehilangan arah — dan mulai mencari keselamatan di tempat yang salah.